Kamis, 15 Mei 2008

Presiden Dorong Aplikasi Teknologi di Bidang Pembayaran

JAKARTA--MI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong aplikasi teknologi informasi (TI) di bidang pembayaran dan lingkungan perbankan yang akan mengurangi penggunaan uang tunai.

Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono dalam acara pembukaan the Asia Pacific Conference and Exhibition 2008 (Apconex) on Financial Transformation di Balai Sidang Jakarta , Rabu.

Menurut Kepala Negara, penggunaan uang nontunai di masyarakat akan bermanfaat sepanjang hal itu mempercepat transaksi, demi efisiensi perekonomian dan aman.

Namun, lanjut dia, perlu diingat bahwa uang nontunai tidak hanya harus aman terhadap kejahatan di jalanan tetapi juga harus aman dari kejahatan dunia maya atau cyber.

Oleh karena itu, Presiden mengimbau perbankan agar selain mempersiapkan masyarakat yang mengurangi penggunaan transaksi pembayaran tunai (less cash society), juga mempersiapkan sebuah sistem yang aman dan kredibel untuk masyarakat.

Belajar dari dua kali krisis perekonomian yang menghantam dunia dalam 10 tahun terakhir, Presiden mengingatkan agar semua hal harus memperhitungkan faktor risiko.

Presiden juga mengatakan untuk menghapus penggunaan uang tunai secara keseluruhan sangat tidak mungkin karena ada kegiatan-kegiatan yang tetap tidak dapat lepas dari penggunaan uang tunai.

Sambil bercanda, Presiden mengatakan tidak mungkin menggunakan kartu kredit untuk membeli bakso dari tukang bakso keliling atau membayar infak di masjid.

Pada kesempatan itu Kepala Negara juga mengemukakan sejumlah dampak buruk dari globalisasi akibat terintegrasinya perekonomian dunia.

Menurut Presiden, negara-negara di dunia harus membentuk kerja sama global yang tidak mudah jatuh oleh krisis, sebuah mekanisme untuk saling membantu negara-negara yang mempunyai kesulitan perekonomian.

Presiden mengatakan negara perlu melindungi kaum lemah yang tidak bersalah dari dampak globalisasi.

Sementara itu Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom mengatakan bahwa Bank Indonesia aktif mendorong perkembangan masyarakat pengguna uang nontunai (a less cash society).

Perkembangan produk-produk perbankan seperti kartu kredit, kartu debit, kartu cerdas, dompet elektronik dan lain sebagainya merupakan sebuah bentuk representative 'uang tunai' masa kini yang telah menunjukkan kebutuhan mendesak akan keberadaan teknologi di kalangan masyarakat pelaku bisnis dan usaha.

Menurut Miranda, uang nontunai juga ditengarai lebih aman dari sejumlah kejahatan seperti pemalsuan serta lebih aman.

Disebutkan juga bahwa pembentukan less cash society lebih merupakan perubahan perilaku daripada perubahan sistem.

Presiden membuka Apconex 2008 dengan menekan tombol sirine. Turut hadir dalam acara itu antara lain Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Menko Perekonomian Boediono, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. (Ant/OL-01)

0 Comments:

Post a Comment



Template by - Abdul Munir - 2008